SWEET 17! [Catatan Manis FranKKomiK Di Tahun 2017]

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Setahun serasa sehari. Sangat cepat. Secepat munculnya ide serta terwujudnya gagasan kami di FranKKomiK, yang berawal dari sebuah rencana kerja, hingga menjadi aksi kerjasama nyata dengan berbagai pihak, dan alhamdulillah, sedikitnya tercatat tak kurang dari tiga “proyek terbaik” telah berhasil kami luncurkan.

Di awal tahun 2017 kami menggebrak dengan sebuah proyek yang diberi judul Aksi Setan Jalanan, sebuah sandiwara radio yang diangkat dari komik trilogi Setan Jalanan yang ditulis kreatornya sendiri, Franki Indrasmoro, dan digambar oleh Haryadhi, terbitan Cendana Art Media (2013-2016), bekerjasama dengan 98.7 Gen FM Jakarta. Sandiwara radio yang memiliki istilah khusus Film Di Radio (FDR) sebanyak 10 episode ini mengudara setiap pekan sejak 13 April 2017.

Lauching Film Diradio Aksi Setan Jalanan

Lauching Film Diradio Aksi Setan Jalanan

Idenya muncul dari niatan FranKKomiK untuk mensosialisasikan komik lokal ke publik yang lebih luas – bukan lagi sekedar komunitas – dengan menggunakan corong media luar ruang yang belum biasa kami lakukan. Sebuah proyek lintas media yang bahkan boleh dibilang belum pernah dilakukan oleh studio maupun penerbit komik manapun di Indonesia, sejauh ini. Ternyata ide kami tersebut disambut baik oleh Gen FM. Dengan hanya beberapa kali pertemuan serta koordinasi teknis terkait pengembangan naskah yang ditulis oleh Ndit Naratama dan Hermawan Kurnianto, juga teknis produksi dibawah besutan sutradara Ndit Naratama langsung, akhirnya FDR Aksi Setan Jalanan berhasil tayang dengan para pemain (pengisi suara) berkelas, di antaranya Deva Mahendra, Abimana Aryasatya, Shareefa Daanish, Chelsea Islan dan Sammy Bramantyo, serta didukung oleh penata musik kenamaan, Ifa Fachir.

Kini re-run FDR Aksi Setan Jalanan masih dapat dinikmati di podcast dan kanal Youtube Gen FM dalam bentuk motion comics garapan rekan penerbit komik digital kami, Ciayo Comics.

Berikutnya adalah Geng Bedug, sebuah komik cerita positif untuk anak kreasi Arya Baja dan Franki Indrasmoro, yang berisi kisah dan nasihat ini berhasil terealisasi dengan baik bersama penerbit Rekomika, di bawah bendera penerbit Republika. Awalnya Geng Bedug tampil dalam format media sosial Instagram (akun @gengbedug) pada Ramadhan tahun 2016 silam, dan komik strip sebagai pengisi halaman khusus bulan Ramadhan tahun ini di harian Republika. Akhirnya kini Geng Bedug hadir dalam bentuk buku cetak dan pertama kalinya diluncurkan di acara Pop Con Asia 2017, 6 Agustus 2017. Komiknya digambar oleh Doni Kudjo, seorang komikus asal Semarang yang populer dengan beberapa karyanya yang bernafaskan Islam.

Launching Geng Bedug

Launching Geng Bedug di Popcon Asia 2017

Geng Bedug

Berbarengan dengan diluncurkannya Geng Bedug di Popcon Asia 2017, di sana kami juga meluncurkan lagi produk komik yang merupakan kolaborasi FranKKomiK dengan Skylar Comics, sebuah studio dan penerbitan komik sahabat kami – mempertemukan dua karakter komik lokal dari semesta yang berbeda. Setan Jalanan bertemu dengan Volt.

Volt X Setan Jalanan

Volt X Setan Jalanan

Sebetulnya ide ini sudah cukup lama muncul; sekitar tahun 2014 silam, menurut pengakuan Marcelino Lefrandt dari Skylar Comics (kreator Volt) dan Franki Indrasmoro dari FranKKomiK (kreator Setan Jalanan). Saat itu mereka tengah terlibat obrolan ringan di acara Jakarta Cosplay Parade. Awalnya hanya berniat mempertemukan Volt dan Setan Jalanan melalui medium foto saja. Namun pada kelanjutannya setelah foto beredar di media sosial, ternyata respon netizen sangat positif. Mereka menginginkan agar Volt dan Setan Jalanan benar-benar dipertemukan dalam cerita komik.
Menanggapi ini, Marcelino dan Franki kemudian membahas lagi lebih serius tentang konsep dan bagaimana merealisasikan ide ini, bersama co-creator Volt, Aswin Siregar. Kami sepakat menyebut pertemuan dua tokoh pembasmi kejahatan ini dengan nama Volt X Setan Jalanan (VSJ).

Awalnya VSJ ingin diterbitkan dalam bentuk buku cetak, di bawah penerbitan Skylar Comics. Namun tampaknya kami harus menerima kenyataan bahwa peluang komik Indonesia di pasaran belum terlalu mendukung geliat dan semangat para komikusnya. Terutama untuk genre cerita action. Proyek VSJ pun sempat terhenti di sepanjang tahun 2015.

Di awal 2017, datanglah Ciayo Comics, sebuah penerbit komik berbasis digital, yang khusus menerbitkan karya para komikus Indonesia. Ciayo datang ke FranKKomiK untuk mengajak Setan Jalanan bergabung dalam platform mereka. Ini merupakan kesempatan baik bagi kami menawarkan proyek VSJ – yang saat itu sedang vakum – ke Ciayo. Alhamdulillah, gayung bersambut. Ciayo tertarik dengan konsep kolaborasi kami dengan Skylar Comics tersebut.

Kini, VSJ bisa kalian nikmati secara gratis, hanya dengan mengunduh aplikasi Ciayo Comics di ponsel-pintar kalian, atau dengan masuk ke situs www.ciayo.com. VSJ ditulis naskahnya oleh Rama Reksoprodjo, digambar oleh M. Arief Russanto, dan warna oleh Iwan Joko Triyono bersama Warnia K. Sahadewa.

Tahun 2017 hari ini telah mencapai penghujungnya. Apa langkah selanjutnya FranKKomiK? Tentunya masih banyak progres pekerjaan yang sedang FranKKomiK lakukan, danmasih banyak ide, juga rencana yang hendak kami jalankan. Menghadapi tahun mendatang, kami akan terus mencoba membuat hal-hal baru yang nantinya akan bisa menjadi referensi serta kontribusi untuk industri komik Indonesia.

Terima kasih, 2017; tahun termanis & terbaik bagi FranKKomiK, sejauh ini – terhitung sejak berdirinya kami tahun 2015 lalu. Semoga di tahun mendatang akan lebih baik lagi. Baik untuk kami, baik untuk kalian, baik untuk Komik Indonesia.

Salam Komik Indonesia!

 

Jakarta, 31 Desember 2017

 

Aria Baja (co-Founder FranKKomiK)

No Comments

Post A Comment